Space Iklan Space Iklan Space Iklan Space Iklan

Fakta Sejarah dalam Film '300'

Bookmark and Share
Fakta Sejarah dalam Film '300'
Narayana 734Udah Nonton atau lihat film keren 300?, bagi yang belum nonton silahkan di check dulu lalu baca deh artikel ini. Berikut ini beberapa fakta sejarah dalam film 300:

1. Utusan Persia yang didorong masuk ke dalam sumur sebetulnya bukan utusan King Xerxes, melainkan peristiwa itu terjadi pada masa pemerintahan King Darius, ayah dari Xerxes yang pernah dikalahkan oleh Athenians (orang2 Athena). Sewaktu pemerintahan Darius ada 2 kota di eropa yang melawan yaitu Athena yang mendorong utusan Persia ke dalam jurang, dan Sparta yang mendorong utusan ke dalam sumur.

2. Pandangan dalam film ini mengenai orang Persia (Iran) adalah orang Persia di mata orang Yunani. Selama lebih dari 2000 tahun, pandangan orang eropa terhadap asia sangat dipengaruhi pandangan Yunani terhadap Persia. Kata barbarians from the East ada sejak peristiwa penyerbuan Persia ke Eropa, sampai sekarang masih mempengaruhi pandangan dunia modern (western world) terhadap orang Asia.
 3. King Leonidas walaupun berstatus raja Sparta, sebetulnya adalah seorang komandan dalam pasukan Yunani. Jadi dia diutus oleh Athena untuk memblokir masuknya Persia selama beberapa hari saja. Kenapa? Karena orang Athena saat itu mengosongkan kota2 besar di Yunani, mengungsikan wanita dan anak2, serta mempersiapkan pasukan armada lautnya yang terkenal untuk memukul armada laut Persia yang sebetulnya gak punya pengalaman sama sekali berperang di laut. Selain itu jumlah pasukan yang terlibat perang Thermopylae, sebetulnya memang betul 300 tentara Sparta, tetapi dibantu lagi oleh 700 tentara Thespia. Dan mereka semua nya mati mempertahankan tembok batas untuk membiarkan ratusan pasukan yang lain mundur, jadi bukannya lari karena takut.
 4. Xerxes (biasa disebut Ahuramazda di pelajaran sejarah waktu sekolah), bukanlah orang sadis seperti yang digambarkan di film 300. Xerxes disebut sebagai Raja setengah Dewa, karena dia adalah seorang ZOROASTRIAN. Yaitu orang yang menganut ajaran dari Zoroaster (Zarathustra dalam bahasa Yunani) dimana ajarannya memberikan dasar bagi lahirnya agama Kristen dan Islam di kemudian hari. Ajaran Zoroaster adalah bahwa God is all good, all just but not all powerful. Karena kalau all powerful maka there will only be good and no evil. Seorang Raja menurut ajaran Zoroaster adalah orang yang bertindak atas nama God, sehingga harus mencerminkan keadilan. Pembunuhan tidak bisa diganjar hukuman mati, apabila dilakukan hanya satu kali. Juga sebagai raja, Xerxes tidak pernah memaksakan daerah taklukannya untuk ikut menjadi Zoroastrian. Setelah ditaklukan oleh Persia, Mesir masih tetap melakukan tradisi pertuhanan mereka dengan bebas. Oh iya, penggambaran oleh Herodotus: orang Persia mengenakan jubah dan celana panjang saat perang, tidak seperti orang Yunani. Membuat saya bertanya-tanya kenapa di film 300 digambarkan Xerxes banyak di tindik2 dan pake rantai???

5. Keburukan nama Xerxes di mata orang Yunani hanya karena perbedaan ideologi dan prinsip. Yunani yang dipimpin oleh orang Athena adalah negara demokrasi, dan bukan monarki. Walaupun beberapa negara bagian di Yunani mempunyai raja, tetapi suara raja tidaklah absolut seperti di Imperium Persia. Karena nya Yunani melihat gaya Xerxes seperti orang Barbar. Padahal Sparta yang di film selalu bicara masalah kebebasan, adalah satu2 nya negara bagian di Yunani yang masih mempraktekkan absolutisme ala komunis (bukan monarki). Contohnya ortu berhak membunuh anak2 nya yang cacat, anak2 usia 7 tahun harus masuk barak militer, dll. Di dalam film dijelaskan juga. Bahkan di film pun diberikan gambaran jelas bagaimana Leonidas menganggap orang Athena adalah banci karena seni dan budaya mereka yang lebih maju. Sebetulnya sih, Athena punya pasukan darat dan laut yang lebih hebat dari Sparta karena mereka punya banyak ahli strategi.

6. Yang memimpin peperangan setelah Thermopylae adalah Athena, sebagai pusat peradaban Yunani. Bukan seperti di film yang di jelaskan bahwa 10 ribu Spartans memimpin 30 ribu tentara Yunani. That is soooo wrong! Yunani strategis posisinya di Athena dan Leonidas bukan atas prakarsanya sendiri bertempur mencari mati di Thermopylae, melainkan menjalankan strategi dari Athena.
7. Banyak orang yang protes kenapa koq tentara Persia berkulit hitam dan seperti monster di film 300, padahal orang Persia harusnya berkulit putih. Sewaktu Ahuramazda membawa pasukan ke Yunani, butuh 4 tahun untuk mengumpulkan tentara dari seluruh negara jajahan. Jadi yang berperang di Thermopylae, Platea ataupun Salamis bukan hanya orang Persia tetapi banyak orang Afrika berkulit hitam yang merupakan budak. Of course masalah tampang seperti monster adalah prasangka pandangan orang Yunani terhadap orang Persia yang diberi lukisan komik. Orang Yunani menggambarkan Barbarians sebagai orang yang menakutkan dan membawa bencana di seluruh Yunani. The artist put it in a monster-like picture, but in a sense that is the actual prejudice that has been addressed to the Persians through the Greeks’ eyes. Banyak gosip bahwa orang Iran protes keras terhadap film ini, tetapi harus diingat bahwa film ini adalah adaptasi dari sebuah prasangka suatu ras (orang Yunani) terhadap penyerang wilayahnya (orang Persia). Jadi sebetulnya film ini bukan mendiskreditkan orang Iran secara khusus. Walaupun harus diakui bahwa film ini membuat Ahuramazda kelihatan seperti seorang Barbar yang bodoh dan tidak berdaya.

8. Jasad Leonidas saat ditemukan oleh tentara Yunani adalah tanpa kepala. Kepala Leonidas dipenggal dan ditancapkan di sebuah tonggak, sebagai peringatan kepada Yunani bahwa Leonidas telah dibunuh oleh tentara Immortals dari Persia. Sementara juga sebagai peringatan kepada tentara Persia (terutama budak2) bahwa Spartans dan Thespians dalam hal ini kepala Leonidas mewakili orang Yunani, hanyalah mortals (manusia biasa). Di film, kematian Leonidas menyambut panah, bisa jadi benar, karena pasukan Persia baru bisa menggunakan panah setelah menemukan jalan tembus dari belakang gunung. Jadi adegan ‘fighting in the shade’ itu gak ada, karena dari sisi tersebut pasukan Persia betul2 tidak punya kebebasan bergerak apalagi melepaskan panah dari kejauhan . (bagus7)
 
beritasehari