Space Iklan Space Iklan Space Iklan Space Iklan

Kisah Para Milayarder China

Bookmark and Share
Kisah Para Milayarder China
[imagetag] http://images.detik.com/content/2010/10/29/901/bhcinactt.jpgKisah Para Milayarder China - PESATNYA pertumbuhan ekonomi China membuat Negeri Tirai Bambu itu menjadi sangat penting dalam daftar miliarder yang dirilis Forbes.

Tahun lalu, China mencetak rekor dengan mendominasi daftar orang kaya. China menempatkan sebanyak 115 miliardernya dalam daftar orang terkaya di dunia. Padahal, pada dekade lalu, hampir tidak ada wakil China di daftar orang kaya sejagat itu.

Pengusaha China yang masuk dalam daftar miliarder tersebut bergerak dalam segala hal, mulai dari bisnis obat, sepatu olahraga hingga ke bisnis internet. Mereka telah bergabung dengan kelompok elit kelas atas yang dihuni tokoh-tokoh seperti Warren Buffett dan Bill Gates.

Secara kolektif, China menempati peringkat kedua dalam daftar Billionaires Forbes pada tahun 2011. Kedua setelah Amerika Serikat.

Namun tahun ini kecenderungan itu berbalik. Jumlah miliarder asal China turun sebesar 20 menjadi hanya 95 pada tahun ini. Di balik penurunan tersebut, sebanyak 35 miliarder dari China masuk daftar tahun lalu tidak berhasil masuk kembali pada tahun ini. Kedatangan wajah baru, yakni sekira 16 orang tidak cukup untuk mengimbangi penurunan tersebut.

Tampaknya kondisi pasar saham yang negatif akibat lambatnya pertumbuhan ekonomi negara itu menjadi asalan berkurangnya porsi miliarder China dalam daftar orang terkaya Forbes tahun 2012 ini. Selain itu, ketatnya kebijakan kredit juga menghantam sektor real estate.

Indeks saham utama Shanghai merosot hampir 20 persen dalam 12 bulan untuk tahun ini. Indeks utama Hong Kong, di mana banyak pengusaha China yang listing juga mengalami penurunan sembilan persen.

Di antara 2.011 miliarder China yang tidak masuk dalam daftar pada tahun adalah saingan utama Nike, yakni Ding Shizhong yang merupakan produsen sepatu Anta. Juga Lei Jufang, penyuplai obat asal Tibet yang keuntungannya turun hingga 28 persen pada tahun ini.

Selain itu, Zhang Changhong, chairman dari lembaga keuangan raksasa China, Shanghai Great Wisdom yang hartanya turun hingga 55 persen. Dan Li Hongxin, chairman produsen kertas, Sun Paper, padahal dia sudah memiliki perusahaan patungan dengan perusahaan kertas raksasa asal Amerika Serikat (AS).

Dan akibat pemerintah menekan harga real estate, pengusaha properti China juga banyak mengalami penurunan keuntungan. Diantaranya adalah Qi Jinxing, dari Hangzhou Binjiang Real Estate. Di mana Qi kehilangan sekira sepertiga nilai sahamnya pada tahun lalu.

Lalu Chu Mang Yee, chairman dari perusahaan properti yang listing di Hong Kong, Hopson Development. Nilai saham perusahan ini merosot hampir seperempatnya.

Walau begitu, China masih memiliki banyak miliarder, sebanyak 95 orang tepatnya. Dan negara ini masih menduduki peringkat ketiga di dunia setelah AS dan Rusia. Negara dengan perekonomian kedua terbesar di dunia ini juga masih memiliki banyak bakat pengusaha. Misalnya, Robin Li yang merupakan CEO dari mesin pencari Baidu.
[imagetag]
 
beritasehari